Organisasi Profesi


Profesi mempunyai katarkeristik utama :
  1. Profesi mensyaratkan pendidikan yang memadai untuk meletakkan dasar-dasar professional bagi para praktisinya.
  2. Profesi mempunyai pengetahuan , konsep dan teori sebagai landasan untuk mengembangkan ketrampilan , kemampuan dan norma-norma.
  3. Profesi mempunyai bidang garap dan layanan yang spesifik, serta standar sebagai acuan • Anggota profesi mempunyai otonomi dan kewenangan untuk mengambil keputusan terhadap hal-hal yang menjadi lingkup garap keprofesian
  4. Profesi mempunyai kode etik untuk menuntun anggota profesi dalam menjalankan aktifitas profesionalnya, serta melindungi masyarakat konsumennya. Karakteristik tersebut akan menjadi penciri bagi para profesional dalam menjalankan peran dan fungsinya. Peran dan fungsi yang diemban para profesional sejalan dengan domain profesionalnya, dalam hal ini menyangkut tiga hal pokok yaitu fokus telaahan , lingkup garapan dan basis intervensi. Ketiga domain profesi ini menjadi landasan bagi para profesional untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, seperti diketahui bahwa profesi ada karena keberadaannya dibutuhkan masyarakat sehingga terjadi hubungan timbal balik antara masyarakat profesi dan masyarakat konsumen,hubungan saling percaya antara keduanya dibangun dan dibina sehingga melalui hubungan ini tumbuh pengakuan masayarakat terhadap profesi dan pengakuan tersebut melekatkan status dan privelege pada masyarakat profesi. Di pihak lain , pengakuan - status dan privelege ini membangun komitmen para profesional untuk ”menginvestasikan” diri dan hidupnya bagi karyanya melayani masyarakat, dengan demikian pada akhirnya penciri profesi akan melekat pada gaya hidup,perilaku dan personality; dan kehidupan profesional dapat berujung pada income,prestige dan power. Dalam konteks ini ketiga hal tersebut dapat bermakna bahwa melalui profesinya seseorang dapat hidup layak, bangga pada profesinya dan melalui aktifitas profesinya dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.